Tes IQ tidak seperti tes yang akan dilakukan siswa di akhir kelas tertentu di sekolah. Jika demikian halnya, tes tersebut tidak akan berguna sebagai metode untuk menentukan kecerdasan secara keseluruhan. Di akhir kelas, siswa telah belajar untuk pertanyaan-pertanyaan tertentu. Mereka yang mengikuti tes IQ tidak diberikan waktu untuk mempersiapkan diri menghadapi tes tersebut. Selain itu, itu hanya akan menjadi ujian kemampuan seseorang untuk mempersiapkan ujian.
Gagasan di balik tes IQ adalah menemukan cara untuk menetapkan angka pada kecerdasan seseorang. Tes IQ yang digunakan untuk melakukan ini adalah serangkaian pertanyaan umum yang dirancang untuk menguji pemahaman, pemahaman, dan kemampuan umum sebagai lawan dari pengetahuan khusus. Untuk itu, pertanyaan seperti “Tahun berapa NKRI merdeka dari penjajahan” tidak akan menjadi bagian dari tes IQ. Pertanyaan itu menguji sepotong informasi tertentu dan sangat mungkin bahwa bahkan orang yang cerdas pun tidak akan tahu jawabannya.
Sebaliknya, tes IQ mengharuskan subjek menjawab pertanyaan dan melakukan tugas-tugas sederhana yang harus dapat diselesaikan oleh siapa pun dari tingkat usia tertentu dengan sukses.
Ada banyak tujuan untuk tes IQ. Anak-anak sering diuji untuk membantu menentukan penempatan di kelas tertentu. Memutuskan apakah seorang anak membutuhkan kesempatan pendidikan khusus dapat ditentukan dengan menggunakan tes IQ. Anak-anak dan orang dewasa yang mengalami keterlambatan perkembangan dapat dipantau dan ditempatkan berdasarkan hasil tes IQ.
Hasil tes IQ dapat menjadi sinyal bagaimana orang dewasa akan berfungsi dalam posisi dan situasi tertentu. Pengusaha terkadang menggunakan hasil tes IQ untuk membantu mereka dalam penempatan.
Penggunaan tes IQ mendapat kecaman dalam beberapa tahun terakhir ketika penentang skala ini mengklaim bahwa hasilnya miring untuk beberapa mata pelajaran. Ras, etnis dan lingkungan membuat beberapa kandidat mendapat nilai buruk dalam ujian, meskipun kecerdasan mereka jelas, kata lawan. Ada beberapa upaya untuk memperbaiki masalah tersebut, tetapi kenyataannya tidak ada cara untuk membuat tes yang dapat diterapkan untuk setiap mata pelajaran.
Gagasan di balik tes IQ adalah menemukan cara untuk menetapkan angka pada kecerdasan seseorang. Tes IQ yang digunakan untuk melakukan ini adalah serangkaian pertanyaan umum yang dirancang untuk menguji pemahaman, pemahaman, dan kemampuan umum sebagai lawan dari pengetahuan khusus. Untuk itu, pertanyaan seperti “Tahun berapa NKRI merdeka dari penjajahan” tidak akan menjadi bagian dari tes IQ. Pertanyaan itu menguji sepotong informasi tertentu dan sangat mungkin bahwa bahkan orang yang cerdas pun tidak akan tahu jawabannya.
Sebaliknya, tes IQ mengharuskan subjek menjawab pertanyaan dan melakukan tugas-tugas sederhana yang harus dapat diselesaikan oleh siapa pun dari tingkat usia tertentu dengan sukses.
Ada banyak tujuan untuk tes IQ. Anak-anak sering diuji untuk membantu menentukan penempatan di kelas tertentu. Memutuskan apakah seorang anak membutuhkan kesempatan pendidikan khusus dapat ditentukan dengan menggunakan tes IQ. Anak-anak dan orang dewasa yang mengalami keterlambatan perkembangan dapat dipantau dan ditempatkan berdasarkan hasil tes IQ.
Hasil tes IQ dapat menjadi sinyal bagaimana orang dewasa akan berfungsi dalam posisi dan situasi tertentu. Pengusaha terkadang menggunakan hasil tes IQ untuk membantu mereka dalam penempatan.
Penggunaan tes IQ mendapat kecaman dalam beberapa tahun terakhir ketika penentang skala ini mengklaim bahwa hasilnya miring untuk beberapa mata pelajaran. Ras, etnis dan lingkungan membuat beberapa kandidat mendapat nilai buruk dalam ujian, meskipun kecerdasan mereka jelas, kata lawan. Ada beberapa upaya untuk memperbaiki masalah tersebut, tetapi kenyataannya tidak ada cara untuk membuat tes yang dapat diterapkan untuk setiap mata pelajaran.
0 Komentar